Belawan | BGlobal : Akibat penyakit masyarakat (PEKAT), Salah satunya perjudian online dan darat yang mampu membuat masyarakat menjadi miskin dan ada juga yang sampai bunuh diri, Maka itu dalam program 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto mengintruksikan semua jajaran nya termasuk Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo agar memberantas semua tindak perjudian baik online dan darat. Namun instruksi itu tidak berjalan sepenuh nya di Jajaran Polda Sumatera Utara. Disebabkan segala bentuk perjudian berjalan sangat terorganisir. Selasa (14/1/2025).
Buktinya Masih di awal tahun 2025, Di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan menjadi markas segala bentuk perjudian online dan darat, Seperti perjudian online slot, perjudian darat jenis game ketangkasan tembak ikan dan dadu samkwan tak tersentuh hukum.
Disinyalir para mafia judi bergabung untuk membungkam para aparat penegak hukum (APH) serta menggandeng segala elemen institusi samping untuk melancarkan bisnis haram nya.
Pembungkaman aparat penegak hukum (APH) itu, bukan tidak lain hanya untuk membuat para pemain judi merasa nyaman dan aman, agar terlihat lokasi perjudian tersebut kebal hukum, Serta disetiap lokasi dijaga Oknum satuan samping berpakaian sipil.
Sehingga para mafia judi dapat unjuk gigi dalam menjalankan bisnis haram nya secara terang – terangan. Setiap wilayah memiliki kode masing – masing, Seperti untuk perjudian game ketangkasan tembak ikan di wilayah Marelan sekitar nya memakai kode “ASEN”. Contoh nya di Jalan M Basir di dalam ruko komplek Marelan Poin dan di sepanjang Jalan Inpeksi Kelurahan Titi Papan serta di Jalan Jala . Jika untuk permainan perjudian berbentuk Las Vegas Samkwan Pasar 7 Marelan para mafia judi pakai kode “AK”.
Lokasi perjudian di wilayah hukum polres pelabuhan belawan, komplek marelan poin dan dadu Samkwan Pasar 7 Marelan. Lokasi judi Marelan Pasar 7 dikawal oleh oknum berbaju hijau dan berbaju coklat yang tidak menggunakan pakaian seragam seakan untuk mengelabui masyarakat.
Di jalan mau masuk ke lokasi judi Marelan Pasar 7 Marelan dijaga pemuda yang berdomisili di seputaran Lokasi Judi dan terlihat beberapa oknum Organisasi Kepemudaan, pengendara sepeda motor dan mobil yang akan melewati jalan tersebut selalu dihentikan oleh oknum oknum tersebut sembari bertanya"mau kemana pak, mau kemana bang", ucap oknum yang berjaga jaga di jalan mau masuk ke lokasi judi Marelan Pasar 7.
Disebutkan terorganisir, Para mafia judi mampu membuat Jajaran Polda Sumut kompak diam. Buktinya, Saat disoal awak media ini Kapolda Sumut, Dirkrimum Polda Sumut dan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban seakan diam.
Padahal situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan sedang tidak kondusif di akibatkan praktek perjudian yang sudah menjamur. Namun Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban belum bertindak disinyalir pasang badan untuk tindak perjudian di wilayah hukum nya. Sehingga Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo sudah layak mengevaluasi kinerja Kapolres Pelabuhan Belawan.
Mengenai lokasi perjudian di wilayah hukum polres belawan sering diberitakan media online. Namun, Sejauh ini belum ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum (APH) untuk menutup lokasi perjudian tersebut.
Sebaliknya, Setiap dilakukan penggerebekan oleh pihak kepolisian, Lokasi perjudian itu mendadak kosong, tidak ada barang bukti yang ditemukan. Inilah yang menjadi pembicaraan publik, Kenapa setiap dilakukan penggerebekan tidak ditemukan barang bukti dan lokasinya juga kosong, Ada apa ?
Sehingga masyarakat menduga bahwa perjudian game tembak ikan yang ada di kecamatan marelan dan sekitarnya ini sangat terorganisir yang sengaja dipelihara untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Sangat kebal hukum. Karena semuanya masih bisa di atur pakai upeti dan akhirnya tidak ada yang berkutik sehingga merugikan masyarakat.
Berkaitan dengan perjudian itu, Salah seorang warga setempat berinisial AG (34) warga kawasan marelan, Sudah resah dengan marak nya perjudian tembak ikan.
“Sejak judi tembak ikan itu ada dilokasi pemukiman warga, Banyak harta benda tergadai”.ucapnya singkat kepada awak media, Selasa (14/01/2025) siang.
Harapan AG melalui media ini kepada pihak Institusi Polri, Perjudian tersebut hendaknya ditutup. Agar masyarakat disini bisa nyaman. (Red/Tim).