Kabanjahe | BGlobal : Kehilangan saldo rekening menjadi momok yang mengkhawatirkan beberapa waktu belakangan.
Tidak sedikit nasabah perbankan menjadi korban dari kejahatan yang bermodus social engineering (soceng) itu.
Branch Manager BRI BO Kabanjahe, Marsudi Ibrahim kepada Awak media, (Selasa (12/11), mengatakan, soceng merupakan kejahatan perbankan dengan memanipulasi psikologi korban untuk melakukan langkah-langkah tertentu, sehingga nasabah memberikan data pribadi atau kunci akses pada ‘brankas digital’ atau layanan mobile banking yang mereka miliki.
“Soceng berbahaya karena pelaku dapat mengumpulkan data pribadi korban dan menggunakannya untuk mencuri uang di rekening, mengambil alih akun, dan menyalahgunakan data pribadi untuk tujuan kejahatan lainnya,” kata Marsudi.
Modusnya, pelaku meminta korban untuk mengunduh file apk atau mengakses link yang dikirim melalui WhatsApp dengan modus undangan pernikahan, kurir paket, pengumuman, dan lain-lain.
Saat nasabah membuka file, pelaku bisa mengakses data pribadinya dan bisa mengakses layanan perbankan.
Kemudian, pelaku menelepon korban untuk memberikan data berupa; username aplikasi, password, PIN, kode OTP, nomor kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), MPIN, nama ibu kandung, nomor CVV/CVC, ataupun informasi pribadi lainnya.
“Dengan data-data itu, pelaku soceng dapat mengakses akun atau perangkat korban dari jarak jauh,” jelasnya.
Marsudi berujar, “social engineering juga dapat terjadi ketika korban memberikan kartu ATM beserta PIN-nya kepada orang lain dan disalahgunakan”.
Dia pun meminta nasabah untuk waspada dan tidak perlu takut bila didekati modus soceng.
Marsudi menyarankan agar tidak menanggapi pesan dan panggilan dari nomor yang tidak dikenal ataupun mengatasnamakan BRI dengan membuat skenario palsu. Nasabah perlu memastikan dan mengecek ulang informasi yang didapatkan dengan cara menghubungi kontak layanan resmi BRI.
“Tidak sembarangan mengeklik atau mengunduh link yang dikirimkan. Jika sudah terlanjur klik file apk palsu, segera matikan koneksi data seluler dan wifi pada perangkat, clear data dan cache aplikasi bodong, uninstall Aplikasi bodong lalu ubah username, PIN dan password mobile banking termasuk email pribadi. Lebih aman jika bisa lakukan reset handphone ke factory mode atau mode pabrik,” terangnya.
Ia juga meminta agar merahasiakan data pribadi, seperti username, PIN, OTP, nomor CVV/CVC, password, dan data pribadi lainnya. Dan, Segera hubungi kontak BRI 1500017 untuk melakukan pelaporan atas indikasi modus penipuan tersebut.
“Jika anda mencurigai adanya tindakan penipuan, segera hubungi kontak BRI di 1500017 atau Sabrina melalui WhatsApp dengan nomor 0812-1214 017", ujar Marsudi Ibrahim menghimbau. (Rahmat).