Medan | BGlobal : Aksi perampokan sadis yang dialami seorang driver taksi online bernama Khairul Putra Harahap menuai kecaman dan desakan terhadap aparat kepolisian untuk lebih sigap menciptakan rasa keamanan.
Hal tersebut tegas disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Wira Karya Indonesia Edison Tamba atau akrab disapa Edoy yang menilai, maraknya aksi rampok, begal serta tindakan kriminal geng motor sebagai bentuk tamparan keras bagi aparat kepolisian agar sedikit ekstra menghabisi para bandit jalanan.
"Saya mendapat kabar, sahabat saya Putra ini orang baik dirampok saat membawa sewa, artinya jika orang baik di intimidasi para begal atau perampok, menunjukan bahwa kurang ekstranya kepolisian sehingga para bandi ini berani terang-terangan melakukan aksi kejahatan" ujar Edoy Tamba yang juga Ketua Umum Jaringan Pergerakan Masyarakat Bawah (Jaga Marwah).
Ditegaskan Edoy, maraknya aksi perampokan mobil serta aksi begal ini, perlu di tanggapi serius oleh institusi Polri, TNI dan juga Menteri HAM.
Harus diberikan contoh, tembak ditempat bagi para perampok jalanan, begal dan geng motor seperti ini. Biar menjadi contoh ketegasan pemerintah dan efek jera kedepannya agar tindakan kejahatan tidak terulang.
"Kami Depidar WKI Sumatera Utara mendukung aparat kepolisian agar perampok, begal atau geng motor ini ditembak ditempat. Semoga dimasa kepemimpinan Presiden Parbowo Subianto, Menteri HAM Natalius Pigai, Kapolri dan TNI mengkaji agar penindakan berupa tembak ditempat bagi perampok, begal atau geng motor "pungkasnya.
Terpisah, Edoy memaparkan, adapun kronologi yang didapat melalaui rekan aktivis 98 Acil Lubis Putra korban perampokan oleh penumpangnya di dekat Hotel Danau Toba, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan, pada Senin (4/11/2024) pagi.
Berikut kronologinya:
"Kronologi ada orderan in driver tujuan 2 titik, titik pertama di Graha Deli Indah Brayan, tujuan kedua di Hotel Danau Toba.
Pickup nya di Alfamidi samping SPBU Jalan Binjai Km.12, abis naik penumpang, sempat berhenti beberapa kali di Indomaret/Alfamart, kondisi penumpang turun.
Berhenti pertama di Indomaret yang deket KFC simpang Marelan, Jalan lagi sekitar 200 meter abis itu berhenti di Alfamidi, jalan lagi berenti di Indomaret di sekitar fly over Brayan.
Habis dari Indomaret jalan arah Yos Sudarso, putar balik yang di Simp Jalan Karya, masuk ke arah Jalan Bilal, berenti di Alfamidi yang dekat RS Imelda, disitu ada yang pelaku beli, cuma yang si abg tau dia beli aqua selebihnya enggak tau.
Naah abis dari situ, dianter lah ke titik pertama, ke Komplek Griya yang di Brayan, lama juga itu nunggu disitu sekitar hampir sejam stngah, sempat juga ditegor sama satpam komplek kerena kan kelamaan, jadi dijawab penumpangnya nunggu kawannya.
Sehabis itu karena udah kelamaan, di paksa sama si Abang lah untuk jalan. Akhirnya jalan lagi ke titik kedua di Hotel Danau Toba.
Pas sampe di Hotel Dantob, berenti agak lama sekitar setengah jam, sempet juga pelaku minta bang putra naikin kaca mobil, tapi nggak dikasih bang putra, alasannya minyaknya ga cukup.
Habis itu diminta lah ongkosnya, bang putra bilang, mau cari orderan lagi Sempet juga si pelaku minta maaf karena lama nunggu, terus dibilang dia tunggu kawannya transfer.
Sekitar 10 menitan, langsung di eksekusi bang, lehernya disayat ada lah sampe 3-6 kali sayat bang, Habis itu melawan si abang ditahannya pisau tadi. Didorongnya tangan si pelaku, Habis tu diambilnya pisau tadi, sempet lagi bang Putra mikir mau balik nikam, cuma karena tangan licin, nggak kepegang lagi pisaunya.
Akhirnya terbuang dia pisaunya bang. Lompatlah bang putra dari jendela. Sempat minta tolong sama satpam Hotel Dantob, cuma nggak ada respon, akhirnya minta tolong sama gojek yang lewat untuk minta anter ke base campnya, disamping SPBU Merak Jingga
Abis dianter ke Merak Jingga, baru lah rekan dari grab mencar, sebagian nganter ke rumah sakit, sebagian ke TKP sama ngelacak mobilnya bang". ucap Edoy. (Rel/Tim).