Kabanjahe | BGlobal : Milala Purba yang saat ini dipercayakan Warga masyarakat Desa Sempa Jaya (Peceren) Kecamatan Berastagi sebagai Pejabat Kepala Desa Sempa Jaya Kecamatan Berastagi, menyatakan dalam mengemban tugas sebagai kepala desa dengan taat konstitusi dengan memakai hati nurani, sehingga dapat mewujudkan Keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh warga desa sesuai dengan yang diamanahkan Pancasila dan UUD 1945, agar tidak menjadi hanya sebagai kata-kata manis di bibir, pelaksanaan ditengah-tengah masyarakat yang sudah memasuki era Reformasi selama 25 tahun ini.
Hal ini disampaikan Milala Purba kepada Awak media, Minggu, (20/10/2024) bertempat di Kantor nya, Desa Sempa jaya (Peceren).
Lanjut Milala, hal ini sudah menjadi komitmennya sejak awal dalam mendarma baktikan dirinya sebagai Kepala Desa Sempa Jaya yang menjadi pemerintah terdepan ditengah-tengah masyarakat untuk melayani warga masyarakat yang ada di wilayah administrasinya sebagai bagian dari Rakyat Indonesia yang luas ini.
Milala Purba menuturkan, dimasa saat sekarang ini, dalam jabatan periode kedua ini, pihaknya banyak mengalami suka-duka dalam melayani rakyatnya, tapi hal yang dialaminya kebanyakan hal membantu warganya untuk dapat pelayanan pemerintah bidang administrasi pemerintahan, dimana hal ini adalah kewenangan pemerintah desa, menjadi tanggung jawab saya untuk dapat menyelesaikan dengan cepat, simpel, efisien, efektif dan terukur, agar tidak ada mengalami kendala urusan warga masyarakat dan kesehatan, pendidikan, keamanan dan sosial kemasyarakatan lainnya termasuk pembinaan peningkatan iman taqwa warga masyarakat melalui kegiatan keagamaan.
Penuturan Milala yang dikenal dengan sebutan orang baik ini, pihaknya tidak kala capek dalam mendukung maupun menolong warganya yang membutuhkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan peningkatan kesejahteraan sosial warga melalui bedah rumah.
Untuk bedah rumah, pihaknya telah ada membantu warganya yang kurang mampu dalam program bedah rumah sebanyak 100 rumah. Sudah barang tentu dana yang diberikan pemerintah melalui satkernya tidak cukup, sehingga warga penerima manfaat mendatangi saya, untuk memohon bantuan biaya pada bahan yang belum rampung agar rumah dapat dipergunakan kembali dengan lebih baik
Begitu juga hal bidang kesehatan, pihaknya juga harus berkordinasi dengan BPJS Kesehatan dan Pemkab Karo untuk dapat mengcover kebutuhan keanggotaan BPJS Kesehatan warga Sempa Jaya.
Walaupun gitu, tutur Milala, menceritakan pengalamannya, ada warganya yang kurang mampu, mau bersalin namun belum memiliki kartu KIS, warganya selaku pasien dibawa keluarga ke RSU Kabanjahe, pihaknya harus berkorban dana membantu warganya tersebut dengan memberikan dana Down Payment (DP) uang muka yang wajib, sebesar Rp 6 juta,, walau pihaknya sudah menyatakan bertanggung jawab atas biaya warganya tersebut, tetap masih ada keraguan pihak rumah sakit, walau sesama stakeholder pemerintah.
Begitupun persalinan tidak berjalan lancar, sehingga harus dirujuk ke RS Efarina Raya, untuk di operasi, pihaknya harus memberikan DP Yuang muka sebesar Rp.16 juta, sehingga semua dapat berjalan lancar, dan kesemuanya menjadi suatu kebahagian tersendiri bagi saya selaku pimpinan pemdes.
Tambahnya lagi, untuk menjaga keamanan, ketertiban terpadu dan kesejahteraan keluarga warga lnya, pihaknya dengan tegas melarang segala bentuk perjudian di wilayah administrasi kerjanya, walau siapapun bandar dan yang membekinginya, saya bubarkan sampai pembongkaran gubuk tenda biru dan memperingati pemilik lahan, sehingga sampai saat ini, di wilayahnya tidak ada tindak pidana perjudian dan semua dengan tetap berkordinasi kepada aparat terkait pihak Polsekta Berastagi.
Begitu juga, pihaknya sangat pedulindengan pelayanan peningkatan iman taqwa warga dengan dukungan staf dan perangkat BPD, sepakat memberikan insentif honor para Guru Sekolah Minggu dan Guru Ngaji serta membantu dana pada acara seremoni keagamaan yang dilaksanakan warganya berupa Perayaan Natal, Paskah, Idul Fitri dan haribesar agama lain yang dananya diambil dari anggaran desa, ujar Milala Purba dengan salut atas kerjasama sebagai "Tim Work" desa aparat desa dengan BPD dan tokoh agama, masyarakat dan elemen masyarakat.
Namun sebagai manusia biasa, aku Milala, pihaknya juga tidak luput dari kekurangan maupun kelemahan disana sini, semua hanyalah kealpaan saya sebagai manusia biasa dan tidak saya sengaja, namun saya tetap menyatakan mohon maaf kepada seluruh khalayak ramai lapisan masyarakat, sebagai permohonan maaf beliau dengan tulus, dan masih banyak lagi yang mau disampaikannya pada berita ini dalam kurun waktu selama delapan tahun sudah berjalan dan masih menantikan enam tahun lagi sesuai dengan peraturan baru perpanjangan jabatan kades, akan terus berbuat yang terbaik bagi bangsa ini, negeri ini, nusa dan Merah-Putih dengan pertolongan hanya Tuhan Yang Maha Esa saja, berbuat yang terbaik dengan tulus dan rendah hati serta tegak lurus pada Konstitusi NKRI, sehingga desa Sempa Jaya yang dikenal dengan nama Peceren dapat mengukir sejarah sebagai contoh yang baik bagi Tanah Karo Simalem, ujar Milala Purba mengakhiri. (Rahmat)